Meski berenang termasuk olahraga yang direkomendasikan untuk ibu hamil, Anda tetap perlu berhati-hati terhadap kondisi air.
Berikut beberapa tips agar tetap aman selama berenang:
Tetap waspada saat berenang
Bila ibu hamil berenang di alam bebas, seperti laut, danau, atau sungai, perhatikan arus laju air. Sebaiknya didampingi oleh penjaga pantai atau lokasi tersebut.
Bila berenang di kolam biasa, perlukah khawatir dengan klorin yang terkandung di dalam air kolam?
Heather Figueroa, dokter kandungan di Loma Linda University Health menjelaskan bahwa belum ada penelitian yang menunjukkan adanya efek buruk dari klorin terhadap kehamilan.
Sejauh ini, berenang di kolam biasa tetap bisa dilakukan ibu hamil.
Hindari sauna dan berendam air panas
Figueroa mengatakan bahwa di trimester pertama kehamilan, tidak disarankan untuk berendam air panas dan sauna. Pasalnya, usia kehamilan tersebut adalah waktu berkembangnya tabung saraf tulang belakang pada janin.
Bila berendam air panas, dikhawatirkan bisa meningkatkan suhu tubuh inti ibu hamil sampai demam dan mengganggu perkembangan janin di tiap trimester kehamilan.
Lakukan pemanasan dan pendinginan
Meski berenang saat hamil termasuk aman dan direkomendasikan, tapi tetap harus waspada dengan melakukan pemanasan dan pendinginan.
Melakukan pemanasan dan pendinginan yang tepat untuk mencegah terjadinya kram otot atau cedera saat berolahraga.
Bila berenang menyebabkan kram perut setiap 10 menit, berhenti berenang dan segera hubungi dokter.
Hindari juga berenang terlalu keras sampai napas terasa sesak. Idealnya, durasi berenang adalah 30 menit sehari. Anda bisa mengurangi bila tubuh terasa lelah.
Selain hal-hal di atas, beberapa tips agar nyaman saat ibu hamil berenang yaitu:
Belum ada komentar untuk Berenang Saat Hamil, Mulai dari Manfaat sampai Gaya yang Tepat