Bagaimana hukum tidur saat puasa? Apakah benar terhitung ibadah? Menjawab pertanyaan ini, Wakil Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah, Agus Tri Sundani menjelaskan
Sebuah hadis menjadi populer belakangan ini, terutama ketika Ramadhan menyapa. Hadis itu berbunyi: “Tidurnya orang puasa adalah ibadah, diamnya adalah tasbih, amalnya dilipatgandakan, doanya dikabulkan dan dosanya diampuni.” Lantas, apa hukum tidur saat puasa?
Hukum Tidur saat Puasa
Hal tersebut benar, namun tak berlaku sepenuhnya. Tak semuanya bia diartikan sebagai ibadah, dan pada titik tertentu, ia menekankan, tetap bekerja saat puasa lebih baik dari tidur untuk mengulur waktu.
Agus mengatakan hadis di atas bisa jadi benar jika niatnya juga benar. Tapi, tetap saja beraktivitas di bulan Ramadhan lebih afdhal dibanding tidur.
“Memang ada ungkapan tidurnya orang puasa adalah ibadah. Tapi kalau tidurnya dalam rangka menghindari dari perbuatan yang sia-sia atau maksiat, maka itu bisa jadi ibadah,” ujarnya.
“Kalau tidur untuk menghilangkan kepayahan, mengulur waktu menunggu waktu buka, itu namanya menyia-nyiakan. Sebenarnya ya boleh-boleh saja tidur, tapi tinggal niat tidurnya tadi,” terangnya.
Bagikan informasi tentang Hukum Tidur saat Puasa Ramadhan, Benarkah Dihitung sebagai Ibadah? kepada teman atau kerabat Anda.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Belum ada komentar untuk Hukum Tidur saat Puasa Ramadhan, Benarkah Dihitung sebagai Ibadah?