Ibuprofen juga umum digunakan untuk mengatasi sakit kepala tegang dan migrain pada ibu menyusui.
Obat sakit kepala ini dianggap aman dan bahkan disebut-sebut sebagai pilihan terbaik untuk ibu menyusui.
Dianggap demikian karena zat dari obat ibuprofen yang masuk ke dalam ASI tidak tidak terlalu banyak bahkan hampir tidak terdeteksi.
Namun, ibuprofen dilarang bagi ibu menyusui bila memiliki kondisi lain seperti asma dan maag.
Sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum minum obat ibuprofen untuk ibu menyusui.
Jangan lupa, pastikan Anda mematuhi aturan minum dan anjuran dosis penggunaan obat.
Jika ibuprofen dan paracetamol merupakan obat sakit kepala yang aman untuk ibu menyusui, ada jenis obat lain yang tidak disarankan yakni aspirin.
Meski cukup ampuh mengobati sakit kepala, aspirin tidak disarankan untuk ibu menyusui. Aspirin dapat masuk ke dalam ASI dan mungkin membahayakan bayi.
6. Dextromethorphan
Ibu menyusui masih dapat menyembuhkan penyakit batuk menggunakan obat batuk tanpa resep atau over-the-counter (OTC).
Namun, penggunaan obat batuk untuk ibu menyusui ini tetap harus dikonfirmasi keamanannya kepada dokter terlebih dahulu.
Ibu menyusui bisa mengonsumsi obat dextromethorphan yang tergolong aman untuk meredakan batuk.
Obat dextromethorphan bekerja dengan cara mengurangi frekuensi batuk, khususnya jenis batuk kering.
Obat dextromethorphan ampuh meredakan batuk kering yang disebabkan oleh kondisi post-nasal drip.
Post-nasal drip adalah saat sistem pernapasan di bagian atas, yaitu hidung, memproduksi lendir berlebih sehingga masuk ke tenggorokan bagian belakang dan menimbulkan batuk.
Akan tetapi, obat dextromethorphan tidak direkomendasikan bagi Anda yang memiliki riwayat penyakit asma, bronkitis, diabetes, dan penyakit diabetes.
Jika diminum dalam kondisi tersebut, obat dextromethorphan dapat memperburuk kesehatan Anda.
7. Lozenges
Obat batuk lain yang aman dikonsumsi ibu menyusui yakni lozenges. Jenis obat batuk ini kandungannya tidak mudah larut ke dalam ASI.
Obat batukĀ jenis lozenges yang mengandung zat antibakteri atau benzydamine dapat meredakan rasa nyeri pada tenggorokan yang kering akibat batuk.
Bahkan, lozenges juga bisa membantu memulihkan nyeri dan rasa tidak nyaman di tenggorokan akibat adanya radang tenggorokan.
Ya, lagi-lagi, ibu menyusui tetap perlu minum obat untuk mengatasi keluhan terkait kesehatan, termasuk saat mengalami radang tenggorokan.
Atas dasar inilah lozenges dinilai sebagai obat yang aman ibu menyusui minum saat sedang batuk dan sakit tenggorokan.
8. Oralit
Diare adalah gangguan pencernaan dengan banyak penyebab. Umumnya, gangguan pencernaan ini disebabkan olehĀ makanan dan minuman yang terkontaminasi bakteri penyebab diare sepertiĀ E. colli.
Maka sebelum bertambah parah, segera obati diare dengan cara yang tepat, misalnya dengan minum obat oralit yang aman untuk ibu menyusui.
Oralit adalah obat pertolongan pertama yang aman untuk mengatasi diare pada ibu hamil.
Oralit tersedia dalam sediaan serbuk yang harus dilarutkan dengan air matang atau dalam sediaan obat cair siap minum.
Larutan ini terbuat dari campuran garam, gula, dan air yang mengandung senyawa natrium klorida (NaCl), kalium klorida (CaCl2), glukosa anhidrat, dan natrium bikarbonat.
Obat ini bekerja mengisi ulang cairan dan kandungan elektrolit serta mineral dalam tubuh yang hilang akibat diare.
Oralit akan mengembalikan kadar cairan tubuh dalam 8-12 jam setelah dikonsumsi. Selain bisa dibeli di apotek, obat diare untuk ibu menyusui ini juga bisa Anda buat sendiri.
Caranya dengan melarutkan 6 sendok teh gula pasir dan 1/2 sdt garam dalam 1 liter air. Aduk merata, dan minum segelas tiap 4-6 jam sekali.
9. Loperamide
Loperamide adalah obat diare generik yang memperlambat gerak usus agar menghasilkan bentuk feses yang lebih padat.
Loperamide merupakan salah satu obat diare yang aman untuk ibu menyusui.
Ini karena hanya sedikit kadar obat loperamide yang bisa masuk ke dalam ASI sehingga tidak berisiko membahayakan bayi.
Namun, ibu menyusui konsultasi ke dokter lebih dulu agar tahu berapa dosis obat diare ini yang tepat untuk kondisinya.
Jika konsumsi obat loperamide lebih dari 2 hari, memiliki bayi dengan berat badan lahir rendah, dan bayi prematur, sebaiknya juga bicarakan dengan dokter.
Jangan minum obat melebihi dosis karena berisiko memicu masalah jantung berupa aritmia.
Selain itu, obat diare ini juga bisa menimbulkan efek samping melemahkan untuk ibu menyusui, sepertiĀ pusing, sakit kepala, sulit fokus, dan mual-muntah.
10. Antasida
Sama halnya dengan berbagai kondisi medis yang ibu alami selama menyusui, maag yang kambuh tiba-tiba juga perlu diobati segera.
Obat maag yang bisa menjadi pilihan untuk ibu menyusui yakni antasida. Antasida adalah obat maag yang bekerja dengan cara menetralkan kadar asam di dalam tubuh.
Obat antasida biasanya bisa Anda peroleh dengan bebas di apotek atau toko obat.
Obat antasida pada dasarnya aman diminum oleh ibu menyusui untuk membantu meredakan gejala maag yang muncul.
Akan tetapi, tidak ada salahnya untuk tetap berkonsultasi dengan dokter dan apoteker terlebih dahulu.
11. H-2 receptor blockers
H-2 receptor blockers adalah obat yang mampu menghambat produksi asam di dalam lambung agar jumlahnya tidak meningkat.
Obat h-2 receptor blockers bisa didapatkan dengan bebas di apotek maupun melalui resep dokter.
Penggunaan obat untuk mengatasi maag yakni h-2 receptor blockers pada ibu menyusui diyakini tidak menimbulkan risiko dan efek samping bagi bayi.
Namun lagi-lagi, konsultasi terlebih dahulu dengan dokter perlu dilakukan guna memastikan keamanan penggunaan obat ini untuk meredakan maag pada ibu menyusui.
Selama masa menyusui, Anda bisa rutin menggunakan pompa ASI untuk membantu meningkatkan produksi ASI.
Jangan lupa terapkan cara menyimpan ASI yang tepat agar awet untuk rutin diberikan ASI sesuai jadwal menyusui bayi.
Belum ada komentar untuk Jangan Sembarang Minum, Ini Daftar Pilihan Obat yang Aman untuk Ibu Menyusui