Campurkan nasi, sup kacang merah, daging, serta sayuran ke dalam blender dan food processorĀ lalu haluskan sampai mendapat tekstur yang diinginkan untuk bayi.
Menu makanan pendamping ASI (MPASI) selingan bayi 6 sampai 11 bulan
Berikut contoh resep menu makanan pendamping ASI atau MPASI selingan bayi sejak 6 bulan sampai 23 bulan:
1. Puree buah mangga
Haluskan buah menggunakan food processor maupun blender. Pastikan Anda menghaluskan sampai tekstur menu MPASI sudah menjadi seperti bubur.
Anda bisa memberikan buah sebagai makanan selingan atau camilan bayi. Hanya saja, buah yang diberikan sebaiknya bukan dalam bentuk potongan kecil maupun besar bila bayi masih berusia 6-8 bulan.
Sama seperti menu makanan pagi, siang, dan malam bayi, Anda harus memblender atau menghaluskan buah sampai mendapatkan tekstur lumat (puree).
Sementara bila usia bayi sudah menginjak 9 bulan ke atas, Anda bisa memberikan buah seukuran jari tangan bayi.
2. Biskuit
Haluskan biskuit menggunakan food processor maupun blender sampai teksturnya menjadi halus seperti bubur. Jika perlu, Anda bisa menambahkan sedikit air.
3. Sup krim kentang dan jagung
Resep MPASI untuk bayi usia 6 sampai 23 bulan bisa Anda olah dengan menumis bawang bombai hingga harum kemudian tambahkan air kaldu, jagung, dan kentang.
Jika sudah mendidih masukkan susu, lalu blender hingga halus sebagai bagian dari resep untuk menyajikan menu MPASI bayi 6 bulan sampai 23 bulan.
Tekstur sup krim kentang dan jagung bisa Anda sesuaikan dengan usia dan kemampuan makan bayi.
Perlukah memberikan menu MPASI tunggal untuk bayi?
Menu MPASI tunggal adalah menu makanan padat pendamping ASI yang hanya terdiri dari satu jenis makanan.
Begini contohnya, misalnya bayi diberikan bubur beras saja terus-terusan selama 14 hari atau sekitar dua minggu.
Dengan kata lain, jadi setiap hari bayi hanya makan satu bahan makanan tanpa tambahan jenis makanan lainnya.
Begitu pula saat Anda ingin memberikan bubur pisang, artinya bayi makan pisang saja tanpa disertai dengan jenis buah lainnya.
Cara pemberian menu MPASI tunggal seperti ini kepada bayi bertujuan untuk melihat bagaimana reaksi bayi terhadap makanan baru sejak 6 bulan.
Singkatnya, jika ternyata bayi mengalami diare, sembelit, atau alergi usai makan satu jenis makanan ini, bisa lebih mudah dideteksi ketimbang saat bayi makan berbagam jenis makanan.
Padahal, kandungan zat gizi dari MPASI yang diberikan kepada bayi haruslah mencukupi kebutuhan tubuhnya agar dapat membantu proses tumbuh kembangnya.
Dalam laman, badan kesehatan dunia (WHO) menyebutkan yang dimaksud ācukupā dalam MPASI adalah jumlah (porsi), frekuensi pemberian, konsistensi makanan, serta variasi jenis makanannya.
Semua komponen tersebut harus cukup di dalam menu MPASI untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bayi sambil tetap mempertahankan pemberian ASI.
WHO sebenarnya tidak menyebutkan dengan jelas bahwa menu MPASI yang diberikan ke bayi sejak 6 bulan harus menu tunggal atau tidak.
Namun, penting untuk diketahui bahwa WHO sangat menyarankan menu MPASI bayi sejak 6 bulan terdiri atas beraneka ragam sumber makanan.
Ini dikarenakan satu jenis makanan saja sebenarnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan zat gizi harian bayi yang kian meningkat.
Dalam hal ini, menu MPASI tunggal bukannya memperkaya asupan makanan bayi, tetapi malah membatasi pilihan makanan dan zat gizinya.
Jika tujuannya adalah untuk mengetahui apakah bayi memiliki alergi makanan tertentu, sebaiknya tetap berikan menu MPASI yang beragam sejak 6 bulan.
Barulah dari situ Anda bisa mengetahui si kecil alergi terhadap suatu jenis makanan tertentu atau tidak.
Belum ada komentar untuk Panduan Merancang Menu MPASI Bayi 6 Sampai 11 Bulan