Baru saat usia bayi 9 bulan 2 minggu, buah hati Anda bisa mengambil benda dengan ibu jarinya dengan baik.
Ditambah lagi di usia bayi 10 bulan, si kecil sudah andal memukul-mukul dua benda yang ada di masing-masing sedang ia genggam.
Kemampuan motorik halus lain yang bisa dilakukan bayi yaitu belajar memasukkan benda ke dalam wadah, di usia perkembangan bayi 11 bulan. Akan tetapi, kegiatan tersebut baru bisa lancar dilakukan ketika si kecil sudah lebih dari 12 bulan.
Masalah pada perkembangan motorik halus bayi
Sebaliknya dari motorik kasar, masalah perkembangan bayi dari kemampuan motorik halus adalah terganggunya koordinasi otot-otot kecil bayi. Termasuk jari-jari tangan, pergelangan tangan, hingga fungsi tangan secara keseluruhan.
Sebagai contoh kemampuan motorik halus, bayi seharusnya sudah dapat mengambil objek di dekatnya pada usia bayi 5 bulan 1 minggu. Kemudian, bayi mampu memberikan benda yang sedang ia pegang kepada orang lain saat usia bayi 7 bulan.
Pada usia bayi 9 bulan 2 minggu, si kecil dapat mengambil benda dengan ibu jari, seperti saat menjepit.
Menginjak usia 13 bulan, buah hati Anda sudah lancar memasukkan benda ke dalam wadah.
Jika terdapat masalah perkembangan bayi dari sisi motorik halus, maka kemungkinan si kecil belum mampu melakukan berbagai kegiatan tersebut di usia yang seharusnya.
Cara melatih kemampuan motorik halus bayi
Mainan bisa menjadi sarana yang membantu bayi belajar mengembangkan kemampuan motorik halusnya. Agar kemampuan motorik halus bayi bisa berkembang secara optimal, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan:
Usia 0-6 bulan
Berikut cara untuk melatih perkembangan kemampuan motorik halus bayi usia 0-6 bulan:
1. Letakkan mainan di sekitar bayi
Si kecil bisa mulai belajar mengambil mainan atau objek ketika melihat “target” tersebut ada di sekitarnya. Keberadaan mainan itulah yang akan memancing rasa ingin tahu bayi, sehingga membantu mengembangkan kemampuan motorik halusnya.
Jadi, Anda bisa melatih perkembangan kemampuan motorik halus bayi dengan meletakkan mainan di sekitarnya.
2. Tunjukkan cara kerja mainan pada bayi
Perkembangan motorik bayi yang bisa dilakukan adalah memperkenalkan mainan dengan memegangnya, menunjukkan cara kerja mainan tersebut, kemudian ajak bayi bicara.
Anda dapat mengatakan, “Lihat nih kak, mama punya apa. Lucu kan, bolanya bisa bersuara kalau digoyang-goyang. Kakak mau coba juga nggak?”
Setelah Anda memperlihatkan mainan tersebut, biasanya si kecil tampak tertarik dan ingin tahu lebih lanjut.
Inilah yang membuatnya berusaha untuk belajar meraih mainan tersebut sendiri. Namun, jangan lupa pastikan Anda telah menjauhkan benda tajam dan berbahaya dari sekeliling bayi.
Usia 6-11 bulan
Berikut cara untuk melatih perkembangan kemampuan motorik halus bayi usia 6-11 bulan:
1. Minta bayi memberikan mainan yang sedang dipegangnya
Selain belajar meraih dan menggenggam suatu objek, bayi juga harus bisa memberikan apa yang sedang ia genggam kepada orang lain. Untuk melatih hal ini, Anda bisa berpura-pura tertarik dan meminta dengan lembut benda yang ada di genggaman tangan si kecil.
Anda bisa bertanya, “Kakak sedang memegang apa, tuh? Boleh mama pinjam sebentar?” Lakukan hal ini sembari mengulurkan dan menumpuk kedua telapak tangan Anda, sebagai bahasa tubuh bahwa Anda menginginkan benda tersebut.
2. Ajarkan bayi mengambil benda dengan ibu jari dan telunjuk
Anda bisa melatih kemampuan ibu jari bayi, dengan mengajarkannya untuk mengambil sesuatu di dalam wadah. Namun sebaiknya, gunakan wadah yang sebagian besar tertutup, dan hanya menyisakan sedikit ruang untuk mengambil isi di dalamnya.
Supaya lebih mudah untuk dilakukan, sebelumnya Anda bisa mengajarkan cara melakukannya lebih dulu pada bayi. Selanjutnya biarkan ia melakukannya sendiri agar terjadi perkembangan motorik pada bayi.
Cara lain yang bisa dilakukan, Anda juga bisa meminta si kecil untuk menekan mainan yang memiliki tombol. Hal ini akan membantu melatih fungsi jari-jari tangannya agar terjadi perkembangan motorik bayi.
Harus bagaimana ketika mulai fase oral pada bayi?
Memasukkan benda ke dalam mulut merupakan hal yang normal dilakukan dan menjadi perkembangan motorik bayi. Ini bahkan merupakan tanda bahwa bayi sedang tertarik mempelajari lingkungan yang ada di sekitarnya.
Bayi belajar memahami dunia di sekitarnya dengan cara melihat, menyentuh, mendengar, mencium, serta merasakan. Hal ini biasanya terjadi saat bayi mulai menginjak usia 7 bulan sampai 1 tahun.
Kebiasaan menggigit benda yang ada di sekelilingnya juga banyak dihubungkan dengan gigi bayi yang mulai tumbuh. Pertumbuhan gigi pertama bayi membuatnya tidak merasa nyaman dan dengan menggigit sesuatu mungkin dapat memberi kenyamanan baginya.
Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan adalah:
Jauhkan benda berbahaya
Saat ia sudah bisa berpindah tempat dengan merangkak atau merambat, lebih mudah baginya untuk mengambil benda dan memasukkannya ke dalam mulut. Saat ini, Anda harus menaruh benda-benda berbahaya dari jangkauan bayi, seperti obat, pengharum ruangan, dan lain sebagainya.
Pastikan tangan dan kaki bayi Anda selalu bersih
Selain barang, biasanya bayi juga memasukkan tangan atau kakinya ke dalam mulut. Sehingga, dengan menjamin kebersihan tangan dan kaki bayi, kuman-kuman penyebab penyakit tidak masuk ke dalam tubuh bayi.
Alihkan perhatian bayi
Jika bayi mulai menggigit atau memasukkan benda ke dalam mulutnya, alihkanlah perhatian bayi pada hal lain. Misalnya, ajak bayi main bersama, ajak bayi jalan keluar, atau lain sebagainya.
Tawarkan bayi makanan saat bayi mulai terlihat menggigit, menjilat, atau memasukkan benda apapun ke dalam mulutnya
Hal ini tentu akan lebih baik. Anda bisa menawarkan makanan yang mudah bayi genggam, misalnya apel, melon, wortel yang sudah dikukus, brokoli yang sudah dikukus, mentimun, dan lain sebagainya.
Belum ada komentar untuk Perkembangan Motorik Bayi Satu Tahun Pertama dan Cara Melatihnya