Posisi menggendong bayi yang ideal
Jika Anda menggendong bayi di depan, sebaiknya posisikan bayi agar kakinya mebentuk huruf M seperti gambar berikut.
Dengan posisi M, sangat sedikit pembebanan di persendian antara pinggul dan paha bayi. Posisi lutut juga sedikit lebih tinggi daripada bokong. Dengan bokong sebagai penopang utama, kondisi ini tidak membuat sendi antara pinggul dan paha terlau berat menggantung ke bawah. Pastikan juga wajah bayi terlihat dari atas, jangan terlalu masuk ke bawah tertutupi dengan baju orang yang menggendong.
Posisi menggendong bayi yang kurang tepat
Berkut ini adalah posisi menggendong yang kurang tepat:
Pada gambar yang sebelah kiri (tidak dianjurkan) sebab posisi sendi di paha menggantung. Posisi ini memberikan penekanan yang lebih besar pada sendi pinggul dan lebih berisiko menimbulkan displasia pinggul.
Pada gambar sebelah kanan, posisi ini sudah lebih baik dari sebelah kiri. Penekanan di sendi pinggul lebih minim daripada cara menggendong yang sebelah kiri.
Pada gambar sebelah kiri posisinya tidak direkomendasikan, sebab posisi tersebut memaksa kaki bayi terlalu rapat sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya displasia pinggul.
Prinsipnya sama seperti posisi menggendong yang ideal, saat menggendong dengan menggunakan gendongan model sling pun, buatlah tekanan yang minim pada sendi antara pinggul dan paha. Biarkanlah kaki melebar ke kanan dan kiri agar posisinya stabil dan tidak memberatkan sendi di pinggul.
Tips memilih gendongan bayi
Selain memerhatikan cara menggendong, saat akan membeli gendongan bayi jangan lupa untuk mencobanya terlebih dahulu. Memilih gendongan bayi sebenarnya merupakan hal yang sangat pribadi, artinya ini sangat ditentukan oleh kenyamanan Anda dan bayi Anda sendiri. Ada beberapa hal juga yang perlu Anda pertimbangan saat membeli gendongan bayi:
- Nyaman untuk orangtua dan bayi. Pilih gendongan yang nyaman bagi posisi Anda. Cari tali yang lebar sehingga bisa menopang berat bayi. Untuk bayi, carilah gendongan yang tidak menyempitkan bagian paha bayi, tapi jangan terlalu longgar juga agar bayi tidak mudah jatuh.
- Kokoh. Pastikan tempat duduk bayi dan tali pengikatnya mampu menopang berat badan bayi. Ingat juga, jika Anda menginginkan penggunaan gendongan untuk jangka panjang, anak akan semakin berat. Jadi carilah gendongan yang sangat kokoh untuk menopang pertambahan berat badan bayi seterusnya.
- Mudah digunakan. Pastikan bahwa saat Anda menggunakan gendongan tersebut Anda bisa mengaturnya sendiri tanpa bantuan. Anda juga bisa mengeluarkan dan memasukan bayi Anda ke dalam gendongan dengan mudah.
- Mudah dibersihkan. Bayi biasanya suka mengeluarkan makanan dari mulut, atau menumpahkan makanan sehingga bisa sering mengotori gendongan. Pastikan gendongan bayi yang Anda akan pilih memang bisa dibersihkan jika hal-hal tersebut terjadi.
Belum ada komentar untuk Posisi Menggendong yang Salah Bisa Sebabkan Hip Dysplasia Pada Bayi